Sistem Peredaran Darah Pada Manusia dan Gangguannya (TERLENGKAP) !

Hello sobat Sumberpengertian ! Pada postingan kali ini mimin akan menyapa sobat mengenai Sistem Peredaran Darah Pada Manusia. Apa saja organ-organ peredaran darah pada manusia ? Yuk langsung saja mari kita simak artikel berikut ini.

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia dan Gangguannya (TERLENGKAP) !

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Peredaran darah pada manusia termasuk peredaran darah tertutup, karena darah mengalir keseluruh tubuh didalam pembuluh-pembuluh. Dalam sistem peredaran darah tertutup darah mengalir dari jantung kepembuluh kapiler dan kembali kejantung.

Peredaran darah manusia disebut dengan peredaran darah ganda atau rangkap. Hal ini karena darah sekali beredar melewati jantung sebanyak dua kali. Peredaran darah rangkap atau ganda meliputi peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari bilik kanan menuju paru-paru dan masuk keserambi kiri. Sedangkan peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh kecuali paru-paru dan kembali ke jantung atau masuk keserambi kanan.

Sistem Peredaran Darah Besar

Darah yang kaya akan oksigen dari bilik kiri jantung, melalui pembuluh nadi tubuh, akan diedarkan keseluruh sel-sel tubuh. Di sel tubuh terjadi pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida. Dari sel tubuh darah yang kaya akan karbon dioksida melalui pembuluh balik, akan dibawa keserambi kanan. Kemudian, darah tersebut melalui sistem peredaran darah kecil.

Sistem Peredaran Darah Kecil

Darah yang kaya karbon dioksida dari bilik kanan jantung keluar melalui arteri paru-paru menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Dari alveolus, terjadi idfusi gas, yakni keluarnya karbon dioksida dari kapiler ke alveolus dan masuknya oksigen dari alveolus ke kapiler darah. Setelah itu, vena pulmonalis membawa darah yang kaya oksigen menuju serambi kiri jantung.

Organ-Organ Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Organ dan jaringan yang menyusun sistem peredaran manusia adalah jantung, pembuluh darah, dan darah.

Jantung

Jantung adalah organ tubuh yang tersusun atas otot-otot jantung. Otot-otot jantung ini memiliki keistimewaan, yaitu bekerja tanpa harus diatur secara sadar. Jantung terletak disebelah kiri rongga dada diantara paru-paru kanan dan kiri.

Jantung manusia berbentuk kerucut berukuran sebesar kepalan tangan pemiliknya seberat kurang lebih 300 gram. Jantung dibungkus oleh 2 lapis membran pelindung yang disebut perikardium. Ruang diantara membran tersebut berisi cairan perikardial yang berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan.

Jantung mempunyai 4 ruang, yaitu 2 ruang sebelah atas yang terdiri atas serambi kiri (atrium sinister) dan serambi kanan (atrium dexter), dan 2 ruang sebelah bawah yang terdiri atas bilik kiri (ventrikel sinister) dan bilik kanan (ventrikel dexter).

Dinding bilik lebih tebal dari pada dinding serambi. Hal ni idikarenakan kerja bilik lebih berat, yakni memompa darah. Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kanan. Hal ini berkaitan dengan kerja bilik kiri yang lebih berat, yaitu memompa darah keseluruh bagian tubuh kecuali paru-paru, sedangkan bilik kanan hanya memompa darah keparu-paru.

Antara serambi dan bilik terdapat 2 katup, yaitu katup antara serambi dan bilik kiri yang disebut katup berdaun dua (valvula bikuspidalis) dan katup antara serambi dan bilik kanan yang disebut katup berdaun tiga (valvula trikuspidalis). Kedua katup ini berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke serambi.

Jantung berdenyut apabila otot jantung berkontraksi dan berelaksasi. Denyut jantung dapat dirasakan padapembuluh nadi yang terletak dibawah permukaan kulit, seperti di leher dan pergelangan tangan. Denyut jantung pada setiap orang berbeda-beda. Usia, jenis kelamin, berat badan, kesehatan, dan aktivitas tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut jantung seseorang. Pada umumnya jantung berdenyut 60-80 kali/menit.

Tekanan darah orang dewasa normal bernilai 120/80. Nilai 120 menunjukan tekanan darah ketika otot jantung berkontraksi memompa darah yang disebut dengan sistol. Nilai 80 menunjukan tekanan darah ketika otot jantung berelaksasi yang disebut dengan diastol. Tekanan darah seseorang dapat diukur menggunakan tensimeter atau sphygmomanometer.

Pembuluh Darah

Pembuluh darah dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.

Pembuluh Nadi (Arteri)

Pembuluh nadi (arteri) adalah pembuluh yang mengalirkan darah keluar jantung. Dinding pembuluh ini kuat, tebal, dan elastis. Letak arteri agak kedalam dari permukaan tubuh. Pembuluh ini mempunyai lapisan elastisyang tebal, sehingga mampu menahan tekanan darah yang berasal dari jantung.

Denyutnya hanya terasa pada bagian tubuh tertentu, misalnya pada pergelangan tangan atau daerah leher, dan mempunyai satu katup dekat jantung. Katup ini berfungsi untuk menjaga agar darah tidak mengalir kembali kedalam bilik jantung.

Berdasarkan ukurannya, pembuluh nadi dapat dibedakan menjadi berikut.

  • Aorta adalah pembuluh nadi yang berukuran besar yang meninggalkan jantung keseluruh tubuh.
  • Arteri adalah pembuluh nadi yang meninggalkan jantung menuju keseluruh tubuh.
  • Arteriol adalah pembuluh nadi yang berukuran paling kecil.

Pembuluh nadi yang berpangkal pada bilik kiri dan kanan jantung disebut aorta (pembuluh nadi utama). Aorta bilik kiri akan mengangkut darah bersih yang kaya oksigen. Aorta bilik kiri bercabang menjadi arteri dan yang paling kecil disebut arteriol.

Aorta bilik kanan bercabang dua menjadi pembuluh nadi paru-paru kanan dan kiri (arteri pulmonalis). Pembuluh nadi ini membawa darah kotor yang kaya karbon dioksoda.

Baca Juga : Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga

Pembuluh Balik (Vena)

Pembuluh balik (vena) adalah pembuluh yang membawa darah kembali kejantung. Pembuluh balik atau vena ini memiliki lapisan elastis yang lebih tipis dari arteri, sehingga tidak sekuat dan selentur arteri. Pembuluh balik terletak dekat permukaan kulit, tampak kebiru-biruan, denyutnya tidak terasa, jika terluka, darah tidak memancar kaluar, dan mempunyai katup disepanjang pembuluh.

Katup ini memiliki fungsi sebagai agar aliran darah mengalir satu arah dan menjaga darah agar tetap mengalir karena tidak adanya pompa pada aliran darah di vena. Pembuluh balih digolongkan menjadi dua, yaitu pembuluh balik besar dan pembuluh balik paru-paru.

Pembuluh balik besar (vena cava) mengangkut darh yang berasaldari seluruh tubuh menuju serambi kanan jantung. Pembuluh ini membawa darah yang kaya akan karbon dioksida. Pembuluh balik besar dbedakan menjadi 2 macam, yakni pembuluh balik besar atas (vena cava superior) dan pembuluh balik besar bawah (vena cava inferior).

Vena cava superior berguna untuk mengangkut darah yang berasal dari kepala dan tangan keserambi kanan jantung. Sedangkan pembuluh balik besar bawah berfungsi untuk mengangkut darah yang berasal dari tubuh dan kaki ke serambi kanan jantung.

Pembuluh balik besar bercabang-cabang menjadi pembuluh balik yang lebih kecil (vena), kemudian bercabang-cabang sampai yang paling kecil yang disebut dengan venule.

Pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) terdiri atas pembuluh balik paru-paru kanan dan kiri. Pembuluh balik paru-paru kiri mengangkut darah dari paru-paru kiri. Sedangkan pembuluh balik paru-paru kanan mengangkut darah dari paru-paru kanan. Keduanya akan bersatu menuju serambi kiri jantung. Pembuluh ini mengangkut darah yang kaya oksigen.

Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang paling halus yang terdiri atas satu lapis sel dan berukuran sangat kecil sekitar 7,5 mikron. Pembuluh ini menghubungkan pembuluh nadi dan pembuluh balik. pembuluh kapiler berhubungan dengan sel-sel tubuh, untuk mentranspor zat makanan dan oksigen.

Darah

Darah adalah cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. Darah berwarna merah karena mengandung zat warna hemogobling (Hb). Volume darah orang dewasa sehat dalam tuuh 4-5 liter atau kurang lebih 8% berat tubuh.

Darah tersusun atas bagian yang cair 55% (plasma darah) dan bagian yang padat 45% (sel darah). Plasma darah terdiri atas serum dan fibrinogen. Sel darah teriri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Berikut merupakan fungsi darah, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Darah sebagai alat pengangkut. Darah dapat berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan zat-zat keseluruh tubuh, misalnya sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, plasma darah mengangkut sari makanan, karbon dioksida, urea, dari hormon.
  • Leukosit dapat berfungsi untuk membunuh kuman penyakit.
  • Tormbosit berfungsi sebagai proses pembekuan darah.
  • Darah berperan untuk menstabilakn suhu tubuh.

Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan darah berwarna kekuning-kuningan yang mengandung 90 % air dan zat-zat terlarut. Plasma darah berguna untuk mengatur tekanan osmosis darah, membawa zat-zat makanan ke seluruh tubuh, dan mengangkut zat-zat sisa matabolisme dari jaringan tubuh.

Didalam plasma darah terdapat fibrinogen yang memiliki peran dalam proses pembekuan darah. Apabila terjadi luka, fibrinogen akan mambentuk benang-benang fibrin. Benang fibrin akan membentuk jaring seperti jala sehingga sel darah dan plasma akan terjaring dan menutupi luka.

Apabila plasma darah dipisahkan dari fibrinogen, maka akan terbentuk cairan kuning. Cairan kuning ini disebut dengan serum. Serung mengandung antibodi yang berfungsi untuk membunuh benda asing yang masuk kedalam tubuh.

Dalam plasma darah terkandung berbagai zat berikut ini.

  • Macam-macam protein, seperti fibrinogen, protrombin, albumin, dan globulin.
  • Garam mineral, seperti K, Na, Ca, dan PO4.
  • Sari makanan, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, gliserol, dan vitamin.
  • Enzim, hormon, antibodi, dan antigen.
  • Sisa metabolisme, seperti urea dan asam urat.
  • Gas-gas, seperti O2 dan CO2.

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah atau eritrosit adalah sel darah yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan leukosit dan trombosit. Setiap 1 mm3 darah mengandung 5-6 juta eritrosit. Sel darah merah dibentuk disumsum tulang, terutama tulang pipa dan tulang belakang. Sel darah merah berbentuk pipih, tidak berinti, dan cekung (bikonkraf) pada kedua sisinya.

Sel darah merah (eritrosot) berwarna merah karena mengandung hemogoblin. Hemoglobin adalah suatu pigmen merah yang mengandung zat besi. Hemoglobin terdiri atas protein globin yang berkombinasi dengan heme. Heme adalah at besi. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen dn mengedarkan ke seluruh tubuh.

Ketika darah melewati paru-paru, oksigen terikat pada hemoglobin. Kemudian, eritrosit bergerak ke jaringan tubuh dan melepaskan oksigen yang selanjutnya berdifusi ke dalam sel tubuh. Seseorang yang menderita kurang darah (anemia) sel darah merahnya kurang dari 5 juta sel. Sel darah merah berumur kurang lebih 120 hari. Setelah itu, sel darah merah akan rusak atau mati yang selanjutnya dirombak di dalam hati dan limpa.

Pada saat perombakan tersebut, hemogoblin diubah menjadi zat warna empedu atau bilirubin, sedangkan zat besi dan zat lainnya akan digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Bilirubin yang terbentuk ini dikeluarkan dari tubuh bersama-sama dengan fases.

Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih (leukosit) memiliki inti dan tidak berwarna, bentuknya tidak tetap, dapat bergerak secara amoeboid, dan bisa menembus dinding kapiler. Keluarnya leukosit dari pembuluh darah kapiler disebut dengan diapedesis.

Leukosit memiliki umur 12-13 hari. Setiap 1 mm3 darah mengandung 5.000-10.000 leukosit dan jumlahnya akan meningkat jika terjadi infeksi. Jika jumlah darh kurang dari kondisi normal, seseorang tersebut akan menderita penyakit leusitosis atau yang lebih dikenal dengan leukimia. Sel darah putih dibedakan menjadi 5 macam, yaitu monosit, neutrofil, basofil, eusinofil, dan limfosit.

Sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh dari kuman-kuman penyakit dengan berbagai cara atau bersifat fagotosit. Misalnya, monosit dan neutrofil memakan bakteri atau kuman yang masuk kedalam tubuh, sedangkan limfosit menghasilkan zat antibodi. Sel darah putih atau leukosit diproduksi di dalam ssel darah merah, limpa dan kelenjar getah bening.

Keping Darah (Trombosit)

Kepig darah atau trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berinti, serta ukurannya lebih kecil daripada sel darah merah maupun sel darah putih. Dalam 1 mm3 darah terdapat kurang lebih 250.000 keping darah. Keping darah berumur 7-9 hari. Keping darah dihasilkan oleh sum-sum merah.

Bagian darah ini bersifat mudah pecah jika berhubungan dengan udara atau terbentur benda kasar. Trombosit yang pecah akan mengeluarkan enzim trombokinase (pengaktif protrombin). Enzim ini berguna untuk mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan kalsium dan vitamin K.

Setelah itu, trombin akan merangsang fibrinogen guna menghasilkan benang-benang fibrin. Kumpulan benang-benang ini akan membentuk struktur seperti jala yang bisa menjaring sel darah merah sehingga tidak keluar dari pembuluh darah yang terluka.

Golongan Darah

Golongan darah pada manusia dibedakan menjadi 4 macam, yakni A, B, AB, dan O. Penggolongan darah tersebut pertama kali dikemukakan pada tahun 1990 oleh Karl Landsteiner. Selain itu, dasar dari penggolongan darah pada manusia itu berdasarkan ada tidaknya aglutinogen.

Aglutinogen adalah sejenis protein yang dapat digumpalkan. Jika terdapat aglutinogen A dalam darah, maka orang tersebut dinyatakan bergolongan darah A. Jika terdapat aglutinogen B dalam darah, maka orang tersebut dinyatakan bergolongan darah B.

Jika terdapat aglutinogen A dan aglutinogen B dalam darahnya maka orang tersebut dinyatakan bergolongan darah AB. Sedangkan jika dalam darahnya tidak ditemukan aglutinogen A dan aglutinogen B, maka orang tersebut dinyatakan bergolongan darah O.

Didalam plasma darah terdapat aglutinin atau antiaglutinogen. Antiaglutinogen dibedakan menjadi 2 macam, yaitu antiaglutinogen A (anti A) dan antiaglutinogen B (anti B). Apabila anti A bertemu dengan aglutinogen A dan anti B bertemu dengan aglutinogen B, maka akan terjadi penggumpalan darah atau aglutinasi.

Selain sistem ABO, ada juga penggolongan darah berdasarkan Rhesus factor (Rh). Sistem ini ditemukan pada tahun 1940 oleh Landsteiner dan Wiener. Apabila darah diberi serum anti Rh terjadi penggumpalan, dikatakan bahwa orang tersebut bergolongan Rhesus positife (Rh+), sedangkan apabila tidak terjadi penggumpalan, maka orang tersebut dikatakan bergolongan Rhesus negative (Rh-).

Penggolongan darah sangat bermafaat dalam proses trnsfusi darah dariseseorang ke orang lain. Transfusi sangat dibutuhkan bagi seseorang yang kehilangan banyak darah, misalnya pada kecelakaan. Orang yang memberikan darahnya kepada orang yang membutuhkan darah disebut dengan donor, sedangkan orang yang menerima darah disebut dengan resipien.

Apabila golongan darah yang didonorkan tidak sesuai dengan golongan darah resipien, darah resipien akan menolak darah darah donor dengan cara mengumpalkan (aglutinasi) darah tersebut.

Baca Juga : Sistem Pernapasan Pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguan Pernapasan Pada Manusia !

Gangguan Pada Sistem Perdaran Darah Manusia

Gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia diantaranya adalah sebagai berikut.

Anemia

Anemia adalah kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin. Penderita anemia kadar hemoglobinnnya kurang dari normal. Kadar Hemoglobin normal adalah 12 –16 % dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah normal adalah 5 juta/mm3.

Arteriosklerosis

Arteriosklerosis adalah pengerasan dinding arteri. Biasanya gangguan ini bersamaan dengan hipertensi dan ada kalanya penyakit ginjal yang kronis. Adapun atherosklerosis adalah penimbunan lemak pada arteri.

Ambeien

Ambeien adalah suatu keadaan pembuluh darah disekitar anus melebar.

Leukemia

Leukemia atau kanker darah adalah sel darah putih memperbanyak diri tidak terkendali sehingga sel darah putih memakan sel darah merah.

Thalasemia

Thalasemia merupakan penyakit keturunan di mana tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dan sel darah merah. Hal ini mengakibatkan penderita mengalami anemia.

AIDS (Acquired Immunodefciency Syndrome)

Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV (Human Immunodefciency Virus) yang menyerang sel darah putih pada manusia. Penderita penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak dapat berfungsi.

Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Tekanan rendah merupakan tekanan darah yang berada dibawah batas normal (kurang dari 120/80 mmHg). Hal ini mengakibatkan pengembalian darah ke jantung menjadi berkurang akibat kerja jantung yang menurun. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh gangguan tekanan darah tinggi adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering pingsan.

Beberapa penyebab darah rendah antara lain adalah berkurangnya volume darah disebabkan terjadi pendarahan atau muntaber, dan ketika kita melakukan perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Ketika jongkok darah akan tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga mengakibatkan pengembalian darah ke jantung menjadi lambat.

Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi merupakan gangguan peredaran darah dimana tekanan darah berada diatas normal (lebih dari 120/80 mmHg). Gejala gangguan peredaran darah yang datu ini adalah jantung penderita bekerja lebih keras yang dapat memecahkan pembuluh darah. Penyebab terjadinya tekanan darah tinggi adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasaan merokok, dan minuman yang mengandung alkohol.

 

Varises

Varises adalah gangguan peredaran darah padakaki yang berupa membesarnya pembuluh darah vena. Penyebab terjadinya varises adalah bisa jadi karena hamil atau terlalu lama berdiri. Adapun varises yang terjadi pada daerah anus disebut sebagai ambeien.

Perikarditis

Perikarditis adalah peradangan selaput pembungkus jantung dan kantong tempat jantung berada.

Arteri Koronaris

Arteri koronaris adalah gangguan pada arteri koronaria karena adanya penyempitan, aterosklerosis, atau tiba-tiba terjadi penyumbatan oleh thrombus (bekuan darah). Hal ini dapat dikatakan seperti serangan jantung yang sering terjadi dengan disertai rasa sakit yang hebat pada dada dan peredaran darah. Arteri koronaris ini jika tidak langsung diobati dapat menyebabkan kematian.

Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan herediter atau keturunan, dengan tidak adanya mekanisme pembekuan darah sehingga pasien bisa mengalami pendarahan yang parah setelah luka yang sangat kecil.

Polisitemia

Gejala ini ditandai dengan meningkatnya eritrosit melebihi normal, sehingga darah menjadi kental, menaikan viskositas, dan menurunkan kecepatan aliran darah.

Limfangitis

Limfangitis adalah infeksi peradangan pembuluh limfa yang bisa dilihat sebagai garis-garis merah yang berada dibawah kulit.

Limfadenitis

Limfadenitis adalah peradangan kelenjar limfa yang berada dirangkaian pembuluh limfa.

Demikian yang dapat mimin sampaikan. Terimakasih telah mengunjungi blog kami di Sumberpengertian.co. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya yaa…. 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *