Hello sobat sumberpengertian ! Jumpa lagi bersama mimin yang kali ini akan mengajak sobat mengetahui tentang pengertian hubungan sosial. Dalam kegiatan sehari-hari kita pasti berkomunikasi dengan manusia lain. Ketika kita melakukan kegiatan tersebut akan tercipta hubungan sosial. Apa devinisi dari hubungan sosial ? Apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi hubungan sosial ? Untuk menjawab persoalan diatas, mari kita simak artikel berikut ini.
Pengertian Hubungan Sosial
Pengertian hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu lainnya yang saling mempengaruhi dan didasarkan pada kesadaran akan saling tolong menolong. Hubungan sosial disebut juga dengan interaksi sosial.
Ketika kamu sedang berjabat tangan dengan temanmu dan temanmu meresponnya maka itu disebut dengan hubungan sosial. Hubungan sosial dapat terjalin karena adanya hubungan timbal balik antara kedua belah pihak yang sedang melakukan aktivitas. Aktivitas tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau individu maupun kelompok.
Pengertian Hubungan Sosial Menurut Para Ahli
Beberapa ahli mendefinisikan pengertian hubungan sosial, diantaranya adalah :
Astrid. S. Susanto
Menurut Astrid. S. Susanto, pengertian hubungan sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial. Hasil hubungan sangat ditentukan oleh nilai dan arti serta interpretasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan ini.
Bonner
Devinisi hubungan sosial menurut Bonner adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.
Kimball Young dan Raymond W. Mack
Pengertian hubungan sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
Soerjono Soekanto
Pengertian hubungan sosial menurut Soerjono Soekanto adalah dasar proses sosial yang terjadi karena adanya hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok.
Gillin dan Gillin
Hubungan sosial atau interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang perorangan, antar kelompok-kelompok manusia, ataupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.
Maryati dan Suryati
Pengertian hubungan sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.
Murdiyatmoko dan Handayani
Hubungan sosial yaitu hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.
Ciri-Ciri Hubungan Sosial
Menurut Charles P. Loomis, seorang ahli Sosiologi Amerika Serikat, ia berpendapat bahwa sebuah hubungan dapat disebut sebagai hubungan sosial atau interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Pelaku berjumlah 2 orang atau lebih.
- Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
- Adanya dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.
- Adanya tujuan yang akan dicapai sebagai hasil dari hubungan sosial.
Syarat Terjadinya Hubungan Sosial
Syarat terjadinya hubungan sosial meliputi :
Kontak Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, kontak sosial berasal dari bahasa latin, yakni dari kata “con” atau “cum” yang berarti bersama-sama, dan dari kata “tango ” yang artinya menyentuh. Jadi, secara harfiah pengertian kontak sosial berarti bersama-sama menyentuh.
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Contoh kontak sosial secara langsung adalah sentuhan dan pembicaraan dengan tatap muka. Sedangkan contoh kontak sosial secara tidak langsung adalah kontak sosial melalui perantara, seperti lewat sms, telepon, dan media sosial. Kontak sosial tidak langsung merupakan hubungan yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan menggunakan media sebagai perantaranya.
Komunikasi
Komunikasi merupakan penyampaian pesan yang dilakukan oleh pembawa pesan kepada penerima pesan. Proses komunikasi dapat terjadi melalui lima unsur, yaitu :
- Sumber informasi (source) atau yang sering disebut sebagai komunikator.
- Pesan (message).
- Alat atau media.
- Penerima informasi (receifer) atau yang sering disebut dengan komunikan.
- Umpan balik (feedback).
Selain kelima unsur tersebut, proses komunikasi membutuhkan pemaknaan yang dilakukan oleh penerima pesan. Pemaknaan terhadap pesan yang disampaikan akan sangat memengaruhi tindakan penerima pesan untuk menanggapi pesan yang disampaikan.
Baca Juga : Pengertian Etos Kerja, Ciri-Ciri, Faktor dan Cara Menumbuhkan Etos Kerja !
Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Hubungan Sosial dalam Masyarakat
Faktor-faktor yang Melatarbelakangi hubungan sosial dalam masyarakat adalah :
Faktor dari Dalam
Faktor dari dalam yang mempengaruhi hubungan sosial adalah :
Kepribadian
Kepribadian dibedakan menjadi dua macam, yaitu introvert dan extrovert. Kepribadian introvert adalah seseorang yang mempunyai kepribadian dengan pola pergaulan yang tidak luas, tetapi mendalam. Sedangkan kepribadian extrovert adalah seseorang yang mempunyai kepribadian dengan pola pergaulan yang luas, tetapi tidak mendalam. Kedua jenis kepribadian tersebut berpengaruh terhadap hubungan sosial.
Kondisi Fisik Seseorang
Setiap manusia pastinya memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda. Kondisi fisik yang dimilikinya tersebut berpengaruh besar terhadap atau memengaruhi kepribadian seseorang. Misalnya seseorang yang mempunyai kekurangan fisik akan merasa kurang percaya diri serta memiliki rasa malu untuk melakukan hubungan sosial dilingkungan sekitarnya. Akibatnya, hubungan sosial akan terhambat.
Contoh lainnya adalah penyandang tunagrahita yang tidak bisa melakukan hubungan sosial layaknya seperti orang pada umumnya. Mereka membutuhkan isyarat atau tulisan guna melakukan hubungan sosial.
Kodrat sebagai Makhluk Sosial
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial atau yang disebut dengan zoon politicon yang tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Oleh sebab itu, manusia selalu membutuhkan bantuan orang lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Hubungan sosial dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan juga guna berinteraksi.
Faktor dari Luar
Faktor dari luar yang mempengaruhi hubungan sosial diantaranya adalah sebagai berikut.
Keadaan Geografis
Keadaan geografis ini sangat mempengaruhi dalam proses hubungan sosial. Misalnya suku pedalaman yang kesulitan berinteraksi dengan masyarakat yang berada diluar sukunya atau yang berada di kota karena akses menuju ke pedalaman yang sulit untuk dilewati. Oleh sebab itu, orang-orang yang tinggal di pedalaman sulit untuk berkembang jika dibandingkan dengan masyarakat yang berada di kota.
Perubahan Iklim dan Cuaca
Selain kondisi geografis, faktor dari dalam yang mempengaruhi hubungan sosial adalah perubahan iklim dan cuaca. Misalnya pada musim penghujan, orang lebih memilih berdiam diri dirumah. Hal ini mengakibatkan banyak orang yang hubungan sosialnya menjadi terhambat.
Peperangan
Peperangan yang terjadi di suatu wilayah berpengaruh terhadap hubungan sosial yang terjalin. Perang menimbulkan kekacauan. Masyarakat tidak dapat berhubungan atau berinteraksi dengan leluasa. Pada saat timbul kekacauan manusia cenderung lebih memilih untuk melindungi dirinya daripada berinteraksi.
Perubahan Sosial
Sekarang ini telah memasuki era modernisasi dalam berinteraksi. Adanya media sosial sebagai alat berhubungan sosial yang lebih efektif, menjadikan pengguna lebih memilih ini dibandingkan dengan telepon seluler. Hal ini mengakibatkan interaksi dengan tatap muka berkurang karena adanya teknologi modern ini.
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dalam Masyarakat
Berikut ini adalah bentuk-bentuk hubungan sosial dalam masyarakat.
Hubungan Sosial antara Individu dengan Individu
Hubungan sosial antara individu dan individu adalah penyampaian pesan dari individu kepada individu lainnya. Misalnya, seorang ayah sedang menasehati anaknya yang malas belajar.
Hubungan Sosial antara Individu dan Kelompok
Hubungan sosial antara individu dan kelompok adalah penyampaian pesan dari individu kepada kelompok. Misalnya, seorang ustaz sedang berceramah dalam pengajian akbar.
Hubungan Sosial antara Kelompok dan Individu
Hubungan sosial antara kelompok dan individu adalah penyampaian penyampaian pesan dari kelompok kepada individu. Misalnya, Ketua OSIS dan anggotanya sedang memperkenalkan lingkungan sekolahnya kepada murid baru.
Hubungan Sosial Antara Kelompok dan Kelompok
Hubungan sosial antara kelompok dan kelompok adalah penyampaian pesan dari kelompok kepada kelompok. Misalnya, lomba antarkelompok kemah dan kerjasama yang dilakukan oleh 2 karang taruna.
Proses Asosiatif dan Disosiatif dalam Hubungan Sosial
Hubungan sosial dalam masyarakat terjadi karena adanya proses sosial. Proses sosial merupakan kegiatan interaksi sosial yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Menurut Gillin dan Gillin yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, Proses sosial dibedakan menjadi 2 macam, yaitu proses asosiatif dan proses disosatif.
Proses Asosaiatif
Pengertian proses asosiatif adalah sebuah proses hubungan saling pengertian dan kerjasama timbal balik antarindividu atau antarkelompok guna mencapai tujuan bersama. Bentuk-bentuk proses asosiatif adalah :
Kerja Sama
Manusia dan makhluk hidup akan melakukan kerja sama guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Macam-macam kerja sama yaitu :
Tawarmenawar (Bargaining)
Tawarmenawar (bargaining) adalah bentuk kerja sama dengan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih.
Kooptasi (Cooptation)
Kooptasi (cooptation) adalah bentuk kerja sama dengan menerima unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menciptakan stabilitas.
Koalisi (Coalition)
Koalisi (coalition) adalah kerjasama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan sama dengan cara bergabung menjadi satu.
Patungan (Joint Venture)
Patungan (joint venture) adalah kerjasama dua badan usaha atau lebih untuk meraih keuntungan dalam bidang ekonomi.
Akomodasi
Pengertian akomodasi adalah proses sosial yang terjadi antara individu dan kelompok untuk meredakan pertentangan atau konflik antara dua belah pihak yang bersengketa. Dengan adanya akomodasi diharapkan agar konflik atau pertentangan yang terjadi dapat diselesaikan tanpa merugikan salah satu pihak yang bersangkutan.
Bentuk-bentuk akomodasi adalah :
- Koersi (coercion) adalah bentuk akomodasi yang dilakukan menggunakan tekanan.
- Kompromi adalah bentuk akomodasi dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan.
- Ajudikasi (adjudication) adalah bentuk akomodasi melalui pengadilan atau meja hijau.
- Mediasi (mediation) adalah proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat yang netral guna menyelesaikan permasalahan.
- Konsiliasi (conciliation) adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan melalui lembaga sosial.
- Toleransi adalah sikap menghargai perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.
- Stalemate adalah keadaan dengan adanya kekuatan seimbang dari kedua pihak yang bertikai sehingga pertikaian berhenti pada titik tertentu.
- Arbitrasi (arbritation) adalah usaha penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak berwenang untuk membuat keputusan penyelesaian.
Akulturasi
Akulturasi yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli. Akulturasi mampu menghindarkan pertikaian atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat.
Asimilasi
Asimilasi merupakan proses peleburan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi satu kebudayaan tunggal. Kebudayaan tersebut dirasakan sebagai kebudayaan milik bersama. Proses asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan. Proses asimilasi mampu mempersatukan perbedaan kultural dalam masyarakat.
Amalgamasi
Amalamasi ialah proses lebih lanjut mengenai asimilasi. Pada proses ini dua atau lebih kelompok budaya melebur menjadi satu dan melahirkan kondisi baru. Amalgamasi dapat menghindarkan masyarakat dari perpecahan dan pertentangan.
Proses Disosiatif
Pengertian proses disosiatif adalah proses hubungan sosial yang mengarah pada perlawanan dan perpecahan . Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah sebagai berikut.
Persaingan atau Kompetensi
Persaingan atau kompetensi merupakan proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok guna mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Dampak positif dari adanya persaingan adalah :
- Mewujudkan tujuan hidup seseorang.
- Mendorong seseorang bersaing secara sehat.
- Menjadi sarana seleksi dan penilaian untuk mencapai prestasi.
Selain itu, dampak negatif dari persaingan adalah disorganisasi. Disorganisasi sosial adalah proses pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat yang disebabkan oleh perubahan dalam lembaga sosial sebagai akibat persaingan.
Kontravensi
Kontravensi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata “contra” dan “venire” yang artinya menghalangi atau menentang. Kontravensi adalah upaya menghalangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Kontravensi bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya intimidasi, gangguan, fitnah, dan provokasi.
Pertentangan atau Konflik
Pertentangan atau konflik adalah proses sosial ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain. Pertentangan atau konflik biasanya disertai dengan ancaman atau kekerasan guna mengalahkan dan menghancurkan pihak lain. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan konflik, diantaranya :
- Kesenjangan sosial.
- Perbedaan kepentingan antara individu.
- Perbedaan kebudayaan dalam masyarakat.
Dampak Hubungan Sosial dalam Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak positif dan negatif adanya hubungan sosial.
Dampak Positif
Dampak positif hubungan sosial diantaranya adalah sebagai berikut.
Mendorong Penemuan Baru
Penemuan yang muncul dapat berupa penemuan baru yang dapat semakin mempermudah kegiatan manusia. Penemuan baru yang muncul dalam kehidupan masyarakat disebut dengan discovery. Sedangkan penemuan baru yang menyempurnakan discovery disebut sebagai invention.
Invention pada umumnya lebih mudah diterima dalam masyarakat jika dibandingkan dengan discovery, misalkan smartphone merupakan invention dari alat komunikasi dan media massa.
Peran Nilai dan Norma Sosial Terjaga
Hubungan yang dilakukan oleh anggota masyarakat dapat menyosialisasikan nilai dan norma sosialnya. Melalui sosialisasi individu mampu mentransferkan nilai dan norma yang telah diajarkan. Masyarakat lebih mengutamakan peran nilai dan norma sosial guna mencapai keteraturan sosial.
Terbentuk Solidaritas dalam Masyarakat
Dengan adanya hubungan sosial, masyarakat dapat berinteraksi antara kelompok masyarakat satu dengan kelompok masyarakat lainnya. Solidaritas dapat tumbuh dikarenakan adanya hubungan masyarakat dengan lingkungan sekitarnya.
Interaksi yang dilakukan dalam suatu masyarakat dapat menumbuhkan sikap toleransi. Nah, sikap toleransi yang tumbuh dalam masyarakat mendorong solidaritas dalam masyarakat.
Terbentuknya Keteraturan Sosial
Keteraturan sosial menunjukan keadaan harmonis dalam masyarakat. Keadaan harmonis ini tercipta karena masyarakat dapat menaati nilai dan norma. Hal ini menyebabkan keteraturan sosial dapat mendorong persatuan antaranggota masyarakat.
Ketika keteraturan dalam masyarakat telah terwujud, maka masyarakat akan terhindar dari konflik dan perpecahan. Keteraturan sosial akan mengarah pada hubungan sosial asosiatif, seperti kerja sama, akulturasi, akomodasi, dan asimilasi.
Kerja Sama dalam Masyarakat
Hubungan sosial antarindividu atau antarakelompok akan menimbulkan kerja sama. Kerja sama dapat mempererat hubungan sosial dalam masyarakat. Kerja sama biasanya dilakukan oleh 2 orang atau lebih guna mencapai tujuan bersama. Selain untuk mencapai tujuan bersama, kerja sama dalam masyarakat dilakukan untuk menyelesaikan konflik atau permasalahan.
Dampak Negatif
Adapun dampak negatif hubungan sosial adalah sebagai berikut.
Muncul Solidaritas Sosial Berlebihan
Solidaritas yang berlebihan dalam masyarakat akan menimbulkan suka yang berlebihan terhadap kelompoknya dan menganggap kelompoknya yang paling unggul dibandingkan kelompok lain. Hal ini mengakibatkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan antarkelompok tidak berkembang dengan semestinya.
Tercipta Kelompok-Kelompok Majemuk
Pengertian kelompok majemuk ialah kelompok yang mempunyai perbedaan secara horizontal seperti nilai dan norma. Misalnya kelompok anak punk dan kelompok geng motor. Hubungan yang terjalin dalam kelompok majemuk biasanya menentang nilai dan norma yang sudah ada dalam masyarakat. Kondisi ini akan mengakibatkan penyimpangan sosial seperti kenakalan remaja.
Memicu Konflik dalam Masyarakat
Hubungan sosial tidak akan berjalan baik selalu, akan selalu ada pertentangan dan konflik yang terjadi dalam hubungan sosial. Pertentangan atau konflik adalah proses sosial ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain. Biasanya, pertentangan atau konflik akan diikuti dengan ancaman atau kekerasan guna mengalahkan kelompok lain. Faktor-faktor yang menyebabkan konflik, diantaranya adalah perbedaan pendapat, kepentingan, prinsip, dan keyakinan.
Demikian yang dapat mimin sampaikan. Terimakasih telah mengunjungi blog kami di Sumberpengertian.id. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya yaa.. 😀