Pengertian Koordinasi Menurut Para Ahli – Hello sobat, mimin akan mengajak sobat untuk mempelajari pentingnya koordinasi dalam sebuah Oganisasi beserta syarat-syarat, tujuan, dampak, dan jenis-jenisnya. Bagi sobat yang belum faham akan materi ini sebaiknya untuk menyimak Pengertian Koordinasi dengan seksama yaa 🙂
Pengertian Koordinasi Secara Umum
Pengertian koordinasi adalah perwujudan daripada kerjasama, saling membantu dan menghargai, menghayati tugas dan fungsi serta tanggung jawab masing-masing.
Hal ini disebabkan karena setiap satuan kerja atau bantuan dari satuan kerja/unit yang lain. Jadi adanya ketergantungan atau interdepedensi inilah yang mendorong adanya kerjasama.
Koordinasi di dalam objek Organisasi juga dapat dikatakan sebagai sebuah proses saling mengerti antara dua orang atau lebih untuk melaksanakan suatu hal. Proses yang harus dijalani agar suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar ataupun jika ada masalah tidak akan terlalu banyak kesulitan untuk mengatasinya.
Baca juga : Pengertian PIC
Pengertian Koordinasi Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pendapat Koordinasi Menurut Para Ahli :
1. G.R. Terry
G.R. Terry berpendapat bahwa, koordinasi merupakan suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
2. E.F.L. Brech
E.F.L. Brech juga berpendapat bahwa koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri (Hasibuan, 2007:85).
3. Mc. Farland
Mc. Farland menjelaskan bahwa koordinasi adalah suatu proses di mana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama. (Handayaningrat, 1985:89).
4. Handoko (2003:195)
Pengertian koordinasi (coordination) menurut Handoko dianggap sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
5. Handoko (2003:196)
Sedangkan pada halaman berikutnya beliau menjelaskan bahwa kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksananya.
6. Handayaningrat (1985:88)
Handayaningrat berpendapat bahwa koordinasi dan komunikasi adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kemudian Handayaningrat juga mengatakan bahwa koordinasi dan kepemimpinan (leadership) adalah tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena satu sama lain saling mempengaruhi.
7. Terry
Terry berpendapat bahwa koordinasi meliputi 3 hal yakni :
- Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif.
- Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut.
- Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut.
Syarat-syarat Koordinasi
Terry juga menjelaskan beberapa syarat dalam koordinasi diantaranya :
- Sense of Cooperation, perasaan untuk saling bekerja sama, dilihat per bagian.
- Rivalry, dalam perusahaan besar, sering diadakan persaingan antar bagian, agar saling berlomba untuk kemajuan.
- Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai.
- Esprit de Corps, bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat.
Dampak Kurangnya Koordinasi
Kurangnya koordinasi dalam suatu organisasi atau usaha kerja juga memberikan dampak dan gejala-gejala seperti :
- Petugas atau pejabat masing-masing atau satuan-satuan organisasi berselisih menurut suatu wewenang atau bidang kerja yang masing-masing mengaggap sebagai termasuk dalam yurisdiksinya
- Terdapat saling pelemparan tanggung jawab, karena masing-masing merasa bahwa sesuatu wewenang atau bidang kerja tidak masuk dalam lingkupannya
- Gejala yang lain nampak pada adanya suatu keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna karena tidak terhimpun secara lengkap segenap keterangan pada satuan-satuan organisasi yang bersangkutan (dari tingkat bawahannya)
- Akhirnya, gejala yang bisa dilihat juga ialah tumbuhnya banyak badan khusus atau satuan organisasi
- “nonstruktural”, misalnya: panitia, komisi, tim, satgas, dan sebagainya yang masing-masing berdiri sendiri untuk menyelesaikan sesuatu tugas yang sebetulnya telah dapat dicakup atau dimasukkan ke dalam susunan organisasi yang sudah ada.
Cara Megatasi Kurangnya Koordinasi
Untuk mengatasi gelaja-gejala yang ditimbulkan akibat kuragnya koordinasi diantaranya diperlukan tindakan sebagai berikut :
- Diadakan pembagian kerja yang jelas dalam organisasi atau program yang dimaksud
- Semangat bekerja yang besar di antara para pejabat atau pekerja (hubungan-hubungan informal yang sehat dalam organisasi yang bersangkutan) hendaknya dibina terus
- Fasilitas kontak dan tata hubungan yang cukup bagi semua pihak dalam organisasi maupun luar usaha kerja sama itu dipupuk-kembangkan
- Koordinasi hendaknya telah disiapkan sejak tahap-tahap permulaan kegiatan atau program yang bersangkutan dan kemudian dipertahankan sebagai proses yang menerus.
Macam-macam Koordinasi
Koordinasi juga terbagi kedalam beberapa macam, diantaranya :
Koordinasi Interen
Koordinasi intern dibagi kedalam beberapa kategori yakni :
- Koordinasi vertikal adalah dimana antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasikan secara structural terdapat hubungan hierarkis karena satu dengan yang lainnya berada pada satu garis komando.
- Koordinasi horizontal adalah koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi mempunyai tingkat eselon yang sama.
- Koordinasi diagonal adalah koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi mempunyai kedudukan yang lebih tinggi tingkat eselonnya dibandingkan yang dikoordinasikan, tapi satu dengan yang lainnya tidak berada dalam satu garis komando.
Koordinasi Eksternal
Koordinasi eksternal merupakan koordinasi yang termasuk koordinasi fungsional, dalam koordinasi eksternal bersifat fungsional, koordinasi itu hanya bersifat horizontal dan koordinasi eksternal yang bersifat diagonal.
- Koordinasi vertikal adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepala wilayah yang melaksanakan kegiatan pembangunan antar dinas maupun antar pimpinan dinas-dinas lain, seperti rapat staf, rapat kerja dan rapat pimpinan.
- Koordinasi horizontal adalah dimana seorang kepala atau pimpinan senantiasa berhubungan dengan dinas-dinas lain yang dianggap ada kaitannya atau hubungannya dengan masalah-masalah pembangunan yang dilaksanakan di dalam wilayah kerjanya.
Fungsi Koordinasi
Fungsi Koordinasi dijelaskan dalam gambar dibawah ini :
Tujuan Koordinasi
Menurut Siagian (1993:110) tujuan Koordinasi adalah untuk :
- Pencegah konflik dan kontradiksi.
- Pencegah persaingan yang tidak sehat.
- Pencegah pemborosan.
- Pencegah kekosongan ruang dan waktu.
- Pencegah terjadinya perbedaan pendekatan dan pelaksanaan.
Baca juga : Pengertian Etika Profesi
Demikian penjelasan terkait Pengertian Koordinasi Lengkap dengan syarat, tujuan, dampak serta tujuan koordinasi. Semoga artikel yang kami sajikan ini dapat menambah wawasan para pembaca. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya yaa 🙂