Jumpa lagi bersama mimin yang pada kesempatan yang baik ini akan membagikan informasi seputar Pengertian Kritik Karya Seni Rupa kepada sobat yang ada dirumah maupun di sekolah. Yuk langsung saja mari kita simak ulasan berikut ini.
Pengertian Kritik Karya Seni Rupa
Kritik karya seni adalah kegiatan menanggapi karya seni guna menunjukan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Kelebihan dan kekurangan dalam karya seni tersebut digunakan dalam berbagai aspek serta untuk menunjukan kualitas dari sebuah karya. Selain itu, kritik karya seni juga digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.
Orang yang melakukan kritik terhadap sebuah karya seni dan budaya orang lain atau dirinya disebut dengan kritikus. Tanggapan dan penilaian dari seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat kualitas sebuah karya seni serta dapat mempengaruhi harga jual atau penilaian ekonomis.
Berikut ini merupakan landasan yang harus ada sebelum menyampaikan sebuah kritikan.
- Pengalaman yang cukup dalam materi kritik.
- Keilmuan dan pengetahuan yang relevan.
- Menguasai penerapan metode kritik yang tepat.
- Menguasai media kritik atau kebahasaan yang efektif dan komunikatif.
Fungsi Kritik Seni
Kritik seni memiliki fungsi utama yakni menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa antara seniman, karya, dan penikmat seni.
Selain itu, fungsi kritik seni yang lainya adalah kritik dengan gaya bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa, mengupas, dan diharapkan dapat memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.
Jenis Kritik Seni
Kritik seni dibedakan menjadi 4 macam dengan ciri khusus yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan jenis-jenis kritik seni.
1. Kritik Jurnalistik
Kritik jurnalistik biasanya ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah ataupun disampaikan secara terbuka. Kritik jurnalistik bertujuan untuk memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Jenis kritik yang satu ini berisikan ulasan ringkas yang jelas tentang sutu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain.
2. Kritik Pendagogik
Kritik pendagogik bertujuan mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta didik supaya memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Jenis kritik pendagogik memiliki ciri-ciri diterapkan dalam kgiatan proses belajar mengajar dalam lembaga pendidikan kesenian. Kritik pendagogik dikembangkan oleh guru kesenian.
3. Kritik Ilmiah
Jenis kritik yang selanjutnya adalah kritik ilmiah atau akademi. Kritik ini melakukan pengkajian nilai secara luas, mendalam, dan sisematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment.
Sifat penilain kritik ilmiah adalah mutlak. Selain itu, kritik ini juga bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.
4. Kritik Populer
Kritik populer berkembang di seluruh dunia. Ciri kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.
Baca Juga : Pengertian Bulu Tangkis,
Bentuk Kritik Seni
Berdasarkan titik tolak dan landasan yang digunakan, pendekatan kritik seni di bagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.
1. Pendekatan Formalistik
Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.
Seorang tokoh kritikus formalis, Clive Bell berpendapat bahwa art is to be art, must be independent and self suficient.
Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.
2. Pendekatan Ekspresivisme
Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.
3. Pendekatan Instrumentalistis
Teori seni instrumentalistis menganggap bahwa seni sebagai sarana guna memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen guna mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni.
Tahapan Dalam Kritik Seni
Berdasarkan beberapa pendekatan dalam kritik seni, tahapan-tahapan kritik seni dapat di uraikan sebagai berikut.
1. Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan guna menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, serta tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
Supaya kita dapat mendeskripsikannya dengan baik, seorang kritikus harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa.Tanpa mengetahui istilah-istilah tersebut seorang kritikus akan kesulitan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan seni rupa.
2. Analisis Formal
Analisis formal adalah tahapan yang digunakan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Dalam tahapan yang satu ini, seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
3. Interpretasi
Interpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah yang dihadirkan. Sifat penafsiran ini adalah terbuka, dipengaruhi oleh sudut pandang dan wawasan kritikusnya. Pada umumnya, semakin luas wawasan seorang kritikus semakin banyak pula penafsiran karya yang dikritisinya.
4. Evaluasi atau Penilaian
Evaluasi atau penilaian ini merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik guna menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal atau aspek konteks.
Baca Juga : Pengertian Koloid
Demikian informasi yang dapat admin Sumberpengertian.id sampaikan. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan sobat dan sampai jumpa lagi pada artikel selanjutnyaa ya sob 🙂