Pengertian Puisi, Ciri-ciri Puisi, Jenis-jenis Puisi dan Struktur Puisi

Hello sobat Sumberpengertian.id masih berjumpa lagi dengan mimin yang akan membagikan informasi mengenai puisi. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. Seperti karya sastra lain, dalam puisi juga tertuang ungkapan perasaan, ide, gagasan, atau apapun yang dikemukakan pengarang melalui puisi.

Pengertian Puisi, Ciri-ciri Puisi, Jenis-jenis Puisi dan Struktur Puisi

Pengertian Puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna.

Dalam penulisan puisi, Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja. Misalnya, melingkar, zigzag dan lain-lain. Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut bermacam-macam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Dibawah ini merupakan pengertian puisi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut.

1. Djoko Pradopo

Djoko Pradopo mengatakan bahwa puisi adalah suatu hasil kegiatan pemadatan, yakni suatu proses penciptaan dengan cara menangkap sebuah kesan-kesan lalu memadatkannya (kondensasi).

2. Edwin Arlington Robinson

Menurut Edwin Arlington Robinson mendefiniskan bahwa puisi yaitu suatu bahasa yang akan disampaikan sesuatu yang tidak hendak dinyatakan, tidak diperkirakan sama dan ada puisi yang benar atau sebaliknya.

3. H.B. Jassin

H.B. Jassin mendefinisikan bahwa puisi adalah suatu pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.

4. Herman J. Waluyo

Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan sebuah pikiran dan perasaan sih penyair dengan secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dalam pengonsentrasian sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.

5. John Keats

Puisi ialah suatu usaha untuk membaca indah dari membayangkan suatu narasi proses pemikiran atau logis. Dia tidak menyiratkan sebuah puisi yang tidak masuk akal atau tidak memiliki narasi.

6. Muhammad Hj. Salleh

Muhammad Hj. Salleh berpendapat bahwa puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang kental dengan music bahasa serta suatu kebijaksanaan oleh si penyair dan tradisinya. Dalam hal ini semua kekentalan itu, maka puisi sesudah dibaca akan menjadikan kita lebih bijaksana.

7. Pradopo

Pradopo mendefiniskan bahwa puisi yakni sebuah kegiatan yang sifatnya pencurahan jiwa yang padat, dan yang bersifat sugestif dan asosiatif.

8. Putu Arya Tirtawirya

Putu Arya Tirtawirya mengungkapkan bahwa puisi ialah suatu ungkapan secara implicit dan samar, dengan makna yang tersirat, dimana kata-katanya condong pada suatu makna konotatif.

9. Ralph Waldo Emerson

Menurut Ralph Waldo Emerson puisi adalah sebuah pengajaran sebanyak mungkin dengan kata-kata yang lebih sedikit.

10. Sastra Sudjiman

Berpendapat bahwa puisi merupakan suatu ragam sastra yang bahasanya terikat oleh suatu irama, matra, rima, serta sesuatu dalam penyusunan larik dan bait.

11. Usman Awang

Usman Awang mendefinisikan bahwa yang dimaksud puisi adalah bukanlah suatu nyanyian orang putus asa yang mencari suatu ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.

12. Waluyo

Menurut Waluyo puisi merupakan suatu karya sastra dengan gaya bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberikan irama dengan suara bunyi yang padu dan pemilihan sebuah kata-kata kias (imajinatif).

13. Watt-Dunton

Puisi adalah suatu ekpresi yang kongkret dan yang sifatnya artistik dari sebuah pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.

Cara Membaca Puisi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembacaan puisi diantaranya sebagai berikut :

  • Ketepatan ekspresi/mimik
  • Ekpresi merupakan pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi.
  • Mimik adalah perubahan atau ekspresi raut wajah seseorang.
  • Kinesik yaitu gerak tangan dan tubuh untuk berkomunikasi atau mendukung ekspresi.
  • Kejelasan artikulasi
  • Artikulasi adalah ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
  • Timbre adalah warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
  • Dinamik yaitu keras lembut, tinggi rendahnya suara.
  • Intonasi atau lagu suara. Ada tiga jenis intonasi yang terdapat dalam puisi, yaitu sebagai berikut :
  • Tekanan dinamik adalah tekanan pada kata- kata yang dianggap penting.
  • Tekanan nada adalah tekanan tinggi rendahnya suara.
  • Tekanan tempo adalah cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.
  • Irama merupakan gelombang turun naik, keras lembut, dan panjang pendek suara, atau bunyi bahasa.
  • Volume suara ialah keras lemahnya suara yang disesuaikan dengan isi puisi.

Unsur-unsur Puisi

1. Diksi

Diksi yaitu kata-kata yang telah dipilih oleh seorang penyair untuk dimasukkan kedalam puisinya.

2. Imaji

Imaji merupakan susunan suatu kata yang mengungkapakan suatu pengalaman dari penyair yang sesuai pengalaman indrawinya. Pengalaman indrawinya dapat berupa pendengaran, penglihatan, maupun perasaan.

3. Perwajahan Puisi

Perwajahan puisi ialah suatu bentuk kata dan pengaturan baris kata yang ada pada puisi.

4. Kata Konkret

Kata konkret yaitu sebuah kata yang bisa memungkinkan untuk mendatangkan sebuah imajinasi pada ikirn atau perasaan penyair.

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yaitu penggunaan suatu bahasa yang kemudian bisa menimbulkan banyak makna. Dalam puisi gaya bahasa biasa disebut dengan majas.

6. Rima atau Irama

Rima atau Irama merupakan suatu persamaan yang ada pada bunyi sebuah puisi yang berada pada awa, tengah maupun akhir puisi.

Struktur Puisi

Adapun struktur puisi sebagai berikut.

1. Tema

Tema pada struktur puisi ini ialah kandungan makna yang akan disampaikan dari dalam puisi yang disampaikan tersebut kepada pendengar.

2. Rasa

Rasa pada struktur puisi merupakan suatu perasaan yang disampaikan oleh penyair.

3. Nada

Nada pada struktur puisi yaitu nada yang digunakan pada saat menyampaikan puisi tersebut haruslah saling berkaitan.

4. Tujuan

Tujuan pada struktur puisi adalah puisi tersebut haruslah mempunyai amanat atau pesan kepada pendengar.

Jenis-Jenis Puisi

Ada beberapa jens puisi, diantaranya berikut ini.

1. Puisi Lama

Puisi lama yaitu puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan tersebut antara lain:

  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama

Ciri-ciri Puisi Lama :

  • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • Disampaikan lewat mulut ke mulut, merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

2. Puisi baru

Puisi baru adalah puisi yang memang tidak memiliki ikatan akan aturan. Jenis puisi ini bentuknya lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Baru

Berikut adalah ciri-ciri puisi baru :

  • Bentuknya rapi dan simetris,
  • Mempunyai persajakan akhir yang teratur,
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain,
  • Sebagian besar puisi empat seuntai,
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis), dan
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata.

3. Mantra

Mantra yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

4. Pantun

Pantun yaitu puisi yang mempunyai ciri-ciri bersajak a-b-a-b, tiap bait terdapat 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, dan 2 baris berikutnya sebagai isi.

5. Karmina

Karmina ialah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.

6. Seloka

Seloka adalah pantun berkait.

7. Gurindam

Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.

8. Talibun

Talibun yaitu pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

9. Balada

Balada merupakan puisi berisi kisah/cerita. Balada terdiri dari tiga bait, masing-masing dengan delapan larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

10. Himne

Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-ciri dari himne yaitu lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra).

11. Ode

Ode merupakan puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

12. Epigram

Epigram meruakan puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran, didaktik, nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar, ada teladan.

13. Romansa

Romansa yaitu puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Romansa berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan, persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra.

14. Elegi

Elegi yaitu puisi yang berisi ratap tangis atau kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang

15. Satire

Satire yaitu puisi yang berisi sindiran atau kritik. Satire berasal dari bahasa Latin yaitu Satura yang berarti sindiran, kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena, tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim, dsb.).

Puisi Menurut Bentuknya

Menurut bentuknya, puisi dapat dibedakan menjadi berikut :

1. Distikon

Distikon yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).

2. Terzina

Terzina yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).

3. Kuatren

Kuatren yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).

4. Kuint

Kuint yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).

5. Sekstet

Sekstet yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).

6. Septima

Septima yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris ( puisi tujuh seuntai).

7. Oktaf atau Stanza

Oktaf yang disebut dengan Stanza adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).

8. Soneta

Soneta adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.

9. Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Secara umum, kata kontemporer mempunyai arti masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman.

10. Puisi Mantra

Puisi mantra yaitu puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Ciri-ciri puisi mantra yaitu :

  • Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu
  • Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri
  • Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.

11. Puisi Mbeling

Puisi mbeling yaitu bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Puisi mbeling mempunyai ciri-ciri yaitu, mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat).

12. Puisi Konkret

Puisi konkret yaitu puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu.

13. Puisi Santai

Puisi santai adalah puisi yang tidak terlalu ambisius untuk menjadi puisi.

Baca juga : Pengertian Seni, Bentuk, Jenis-jenis dan Fungsinya

Demikian yang dapat admin sampaikan. Terimakasih telah mengunjungi blog kami. Ikuti terus yaa artikel di Sumberpengertian.id karena kami selalu memosting artikel pengertian setiap harinya. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *